Kamis, 31 Januari 2013
MENYUSURI MAKNA
Puisi telah memenuhi ruang kepalaku,
Riwayat riwayat minta dicatat, keindahan2 minta dikisahkan,
Dimana syair sufi mengajakku menatap jingga-Nya,
Meski di beberapa lipatan kata kujumpai alur bernada beda,
Namun sangat indah ketika aku menyusuri maknanya,
Penuntun selalu ada di rahasia, ia hadirkan tanya yang menggoda,
Agar kita mau mencari makna,tidk hanya menunggu kemuliaan tiba,
Bila gelap mulai merayap, sabit purnama kadang hadir dgn sahaja,
Ber-tafakur diri karena dhoif dan alfa yang terhimpun dosa,
Memohon dipertebal sabar dan syukur pada jiwa,
berserah diri agar kelak bisa ter-ampuni
Jumat, 25 Januari 2013
DISOBEK SOBEK RASA.
TerSobek Sobek hingga ada Luka didinding hati ....
Namun harus sabar dan bertabah ria,
Karena dalam hidup ini tak ada kondisi yg benar-benar ideal. Semua serba turun naik, silih berganti ...
kesedihan dan kebahagian datang dan pergi .
Maka keprihatinan itu hrs ttp ada, walau seideal apapun kondisi pribadi.
( “WAHAI TUHAN KAMI, ................................................
BERIKANLAH RAHMAT KEPADA KAMI DARI SISI-MU
DAN
SEMPURNAKANLAH BAGI KAMI
PETUNJUK YANG LURUS DALAM URUSAN KAMI (INI).”
Amin.. Yaa Robbal'alamin .................
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Asmara,
Harapan,
Keprihatinan,
Puisi : Renungan,
Puisi Religi
Selasa, 22 Januari 2013
MENCARI BEBAS TANPA TEKANAN.
Di antara batas cakrawala...
Awan menggantung, langit kelabu,
Sang surya pun bersembunyi,
Malu-malu sinarnya mengintip di antara para mega,
Disana sini telah basah dalam pertikaian ini,
Memahaminya seperti mematung di ujung hujan,
siapa yang bisa memastikan datangnya angin reda,
apabila rahim waktu, masih sembunyikan orok dendam,
Musim Penghujan memang bukan wujud kutukan,
Meski kadang membangun poranda,
Keadaan ini dalam banjir sarat beban keseharian,
Para penghuni bumi berkejaran,
Mencari bebas tanpa hambatan dan tekanan.
Jumat, 18 Januari 2013
INGINKU MEMBEKU.
Patah anganku, terpancung kisahku,
Terpotong Riwayatku, dilumat lumat rasaku,
Tak ada yang baik diriku dari diriku,
Karena tiada dirimu adalah " hampa "
Apa yang terindah dari rinduku dalaam rinduku,
Bila tanpa ada rindumu adalah " sendu " ...
Biar.... biarlah....
Semua kuserahkan padamu TUHAN....
ku hanya bisa menjalani sisa-sisa hidupku dgn kepasarahan...
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Asmara,
Puisi Kesedihan,
Puisi Kesendirian,
Puisi Kesunyian
DIGILAS CUACA USIA.
Hari hari cepat berlalu, bagai jauh meninggalkanku,
Namun banyak yg tak bisa kulepas, sbg teropong masa silam,
Dan ada gemuruh sisa sisa suara, yg kadang memburu ingin melukaiku,
Bahkan sering membalut jiwaku,
Membuat aku tertatih tatih sampai kini,
Menyeretku bergumul dengan akal fikiranku,
Hingga melewati batas angan....
Dan ku digilas cuaca dan usia.
------------------------------ -------kuhela nafas dalam dalam.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Jiwa,
Puisi Rasa,
Puisi Rindu
Selasa, 15 Januari 2013
KOPIKU DI DINI HARI ====================
Terkurung dalam sepi di 1/3 malam dkm deras hujan yg memburu,
Kubiarkan sebuah duplikat keindahan hidup,
Yang banyak didamba orang sekaligus banyak yg menyia-nyiakannya,
Yaitu nikmatnya secangkir kopi hangat di dini malam ini,
Yangmana habis kehujanan lalu ngopi, meski sendiri, tapi segar,
Dan rinduku cekikikan, dari hitam putihnya persahabatan,
termanjakan oleh hangatnya seduhan ...mek sruuuuupuut ... glekgk.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
1/3 MALAM,
Kesepian,
NIKMAT,
Puisi Malam,
SECANGKIR KOPI
Kamis, 10 Januari 2013
ISTIKHAROH CINTA.
Tak terlerai gelisah berkepanjangan, jikalau hanya bersandarkan perasaan.
Tak tergerai resah berkelanjutan, jikalau perasaan tanpa dasar pemikiran.
Tak tercerai gundah berkesinambungan,jikalau pemikiran tanpa cahaya Tuhan.
Kupaparkan bait ini dalam rangkaian kesendirianku yang panjang;
Ku ungkap getar ini dalam ragu yang tertahan;
Untukmu seorang Sahabat yang tak kunjung memberi jawaban.
Aku bersama semua pengabdianku yang tertunda,
bersama sepotong harapan yang tak akan sempurna bila tidak juga kau ada.
Untuk engkau yang tak kutahu ada dimana
dalam rangkaian doa-doa istikharahku…
Kelak bila kau kutemukan, izinkan senyumku melebur bersama taatmu.
Izinkan cinta dan kehormatanku, terpatri kuat untuk menjaga kehormatanmu.
Aku Lelaki asing bagimu. Nanti terangkanlah apa2 yg tak kumengerti darimu; Terangkanlah apa-apa yang tidak tersukai darimu;
Agar Aku disa menjadi Imam mendampingimu.
Bila nanti Allah rezekikan engkau untukku,
maka semoga Aku juga menjadi rezeki mulia untukmu.
Bersamamu menyempurnakan amanah dalam hidup ini,
Di extrimya musim hujan di Januari ini,
dengan langkah-langkah rahasia, engkau berjalan, lenggang seperti malam, menghindar dari pandangan dan menahan pandangan.
Hari ini pagi telah mengatupkan kedua mata,
tak mengacuhkan seruan angin barat yang garang.
Jikalau engkau memang belum mau memberi jawaban,
bila engkau tetap tak hendak berkata,
serta memberi delta waktu yang cukup lama,
akan kuisi hatiku dengan keheninganmu
dan merengkuhnya dalam setiap munajatku.
Temukan aku dalam istikharahmu, dan ‘kan kucari engkau dalam istikharahku. Namun bila kita tidak saling bertemu,
percayalah bahwa apa2 yg tertulis untukku adalah apa2 yg terbaik untukmu,
dan apa-apa yang tertulis untukmu adalah apa-apa yang terbaik untukku.
Ingatkah engkau dengan janji Allah,
“…Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…”
( QS an-Nuur: 26 )
Di sini, aku akan tetap istiqomah dan menunggu dalam hiruk pikuk kehidupan,
seperti malam dengan bintang-bintangnya yang terus setia,
dan menundukkan pandangan ke bumi dengan sabar.
Pagi pasti datang, kegelapan malam akan berlalu;
.......... ♥ ♥ ♥
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Cinta,
Cinta Kasih,
KISAH CINTA
Rabu, 09 Januari 2013
PERJALANAN INI.
Perjalanan hidup ini memang penuh dengan lika-liku dalam menjalaninya.
Dan setiap orang selalu berbeda beda cobaan dan ujian yang di hadapinya.
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu.dan sanggup menggoyahkan jiwa....
kalau tiada pembimbing bagi hati untuk merima takdir Tuhan.
Maka..ketika akhir dari tujuan tidak sesuai dengan perencanaan,
Hanya keikhlasanlah yang menolong pedihnya Jiwa,
Dan ketika kegagalan terus membayangi langkah kita,
Kita pasrahkan saja segalanya pada Sang Maha Bijaksana,
Yang Maha Mengatur semuanya menjadi sedemikian rupa.
Percayalah bahwa Sang Pencipta Maha Mengetahui,
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti.
Mari kita Renungkan makna hidup di dunia ini,
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati.
Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan.
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan.
Bagi seorang yang berfikir bahwa hidup adalah ujian.
Smoga Kita menjadi hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan.
selalu optimis walau menjadi sedikit beban karna itulah langkah awal menerima suatu keadaan.
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan.
Mari Kita Tatap masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan.
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap pengorbanan............
Salam Ukhuwah .................
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Perjalanan,
Puisi kehidupan. Puisi Kepasrahan
NAFAS KEHIDUPAN.
Helaan Nafas dan hembusannya...
Yang sering kita meyepelekan tuk memaknainya,
Meski yang membuat pertanda kita hidup,
Ternyata bukan sesuatu hak yang kita miliki,
Karena semuanya akan menjadi redup dan tertutup ..
Nafas ini …
Bukan bagaimana cara kita menghirup menghembuskannya,
Bukan bagaimana cara kita memilikinya ..
Tetapi, bagaimana kita mensyukurinya,
dari setiap angin yang bersamanya …
Sebab Nafas ini …
“Bukan milik Kita, tapi milik-NYA...”
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Nafas,
Nafas Kehidupan,
Puisi Renungan
My Profil Slideshow Slideshow
My Profil Slideshow: Gim’s trip to Pasuruan was created with TripAdvisor TripWow!
Senin, 07 Januari 2013
KUSEMBUNYIKAN NYANYIAN JIWAKU.
Hujan baru saja reda dari siang hari tadi,
Kini malam jadi sepi dicekam kesunyian,
Dan hanya ada nyanyian jiwa dihatiku,
Yang terus mengiringi panjangnya kesendirianku ini,
Nyanyian ini aku simpan dalam naluriku,
Karena bila kau mendengarnya, mungkin kau semaput.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Air Mata,
Puisi Asmara,
Puisi Jiwa,
Puisi Kesendirian,
Puisi Kesepian,
Puisi Kesunyian,
Puisi Malam
Minggu, 06 Januari 2013
MEMULUNG HIKMAH
Ternyata pada setiap orang memang harus berkompetisi,
Terutama pada dirinya sendiri dgn masalah-masalahnya.
Dan sangat wajar bila kita memiliki rasa takut,
Namun tak perlu membiarkan rasa takut itu menghentikan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan harapKan.
Maka tak usah takut tuk mencoba hal baru dalam hidup.
Jika kita berhasil, kita akan bahagia.
Jika tidak, kita semestinya akan lebih bijaksana.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Bijak Kata.,
Motivasi,
Renungan
Langganan:
Postingan (Atom)