Mengurai air mata dalam tafakurku,
Terjerat diam menerobos ruang hampa,
Dihujam angin tajam mengiris hingga menusuk Bulan,
Ada bayang berkelebat lenyap disapu sadar,
Angankupun timbul tenggelam ....
Keheninganpun merenggutku kedalam dasar jiwa,
Gesek daun ranting meronta merobek kesepian.
Bagai dekapan yang masih terasa hangat di darah,
Gemintangpun lelap sembunyi di gelap kelam,
Langitpun terlihat semakin gelap ... krn bulan mendekam,
Menerawang ketertegun dikeheningan akal,
Menafsirkan mimpi2ku yang terpenggal penggal..
Dan seharusnya aku " DIAM " bertawakal.
Berserah , sujud pasrah tuk mempersiapkan Ajal.
Angankupun timbul tenggelam ....
Keheninganpun merenggutku kedalam dasar jiwa,
Gesek daun ranting meronta merobek kesepian.
Bagai dekapan yang masih terasa hangat di darah,
Gemintangpun lelap sembunyi di gelap kelam,
Langitpun terlihat semakin gelap ... krn bulan mendekam,
Menerawang ketertegun dikeheningan akal,
Menafsirkan mimpi2ku yang terpenggal penggal..
Dan seharusnya aku " DIAM " bertawakal.
Berserah , sujud pasrah tuk mempersiapkan Ajal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar