Jumat, 06 September 2013

ZIARAHI HATI.


Dalam kisah pada DUMAY & DUNYAT,
mungkin bisa di ibaratkan seperti Tangan Kiri & Tangan Kanan,
Yang satu menggapai meraih, yang satunya Menyembunyikan,
Bagaikan Siang dan Malam

Perjalanan DUMAY & DUNYAT,seperti berlayar..
yg semakin jauh berlayar semakin pula diterjang gelombang,
hingga tak sedikit jiwa jiwa yg tenggelam,
dalam pusaran yg memilukan.

Kamis, 29 Agustus 2013

di TABRAK LAMUNAN.



Keinginan2 menari-nari kuasai letih atas paruh usia yg msh bergumul,
ketiadaan mencumbui angan yg nyata
Menghabiskan ganasnya arah.
Aku merapat menuju sepi dgn keinginan yang tertahan,
Dan angin jarang bersepakat menghantarkan aroma kisah esok,

Aku pun disentak kemustahilan membeli mentari,
dan menempatkannya lekat-lekat di antara kesamaran.
Dan ujung rokok itu pun nyaris membakar jariku,
sebelum lamunan aku rampungkan,

YANG hanya TERUNGKAP oleh HATI


Pada batas langit dan bumi,
Ada selalu rasa diantara degub yg menderu,
Menghantui nafas dan malamku ,menyerahkan gairah,
Dalam janji semu pada segala tatap yg penuh tanya,
Sampai sampai kutatap penglihatan batinku,
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan Suara manakah yg dapat menangkapnya?
Inginnya hatiku mendendangkan kidung balada,
Dan ku berusaha menggubah Lagu itu dgn renungan,
Agar difahami oleh Cinta yg dilipat Kebenaran,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Juga dinyanyikan oleh sukma malam.
Meski diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Tembang itu tembang kasih-sayang.

Selasa, 23 Juli 2013

MENAHAN LAPAR DIATAS KELAPARAN


RAMADHAN bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan saja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Bagi umat Muslim baik yang kaya atau miskin wajib melaksanakannya. 


Dan pada malam hari ke 7 bulan puasa ini, aku mendapat Undangan dari seorang teman untuk acara berbuka bersama sekaligus Tasyakuran kelahiran anak pertamanya, acara itu dimulai selepas Sholat Taraweh, ( jam 20.30 WIB ) , meriah banget acara tersebut, dan penuh kemewahan baik tempat maupun hidangan2nya, dan selesai acarapun, semua tamu undangan dikasih berkat ( oleh2 untuk dibawah pulang, biasa berisi sepaket nasi dan kue serta buah2an ), dan pulanglah semua tamu, demikian juga aku, dan acara selesai itu sekitar jam 23.00 WIB, aku yg termasuk tamu paling jauh, krn beda wilayah kabupaten,
aku yang berangkat dan pulang naik motor, dan melewati perkotaan juga pedesaan,
dan pada saat perjalananku sampai separoh jalan tempuh pulang, motorku tiba2 mogok.... Astagfitulloh gumamku,  dijalan yg agak sepi di ujung dusun suatu pedesaan, keadaannya agak sepi, banyak rumah2 yg sdh mati lampu, tapi aku masih mendengar keramaian lantunan ayat2 suci dari bebarapa arah ug pusatnya dari Masjid2 dan Mushollah2 setempat, tapi jalannya sepi dan gelap tak ada penerangan jalan.
aku pun agak kebingungan krn jalan gelap dan rumah2 sekitar sdh pada tutup, mau minta tolong siapa ????
Akupun berusaha mengutak atik motorku, dengan harapan bisa start lagi, namun tetap saja yak mau bunyi, hingga aku sadar, saat mulai motorku mogok tadi disela sela suara tadarus yang kudengar, ada suara tangis anak anak kecil dari sebuah rumah, ya sdh selama hampir 1 jam .. suara tangis itu tak berhenti, bahkan sampai suara tadarus sepi tak terdengar lagi, hingga suara tangis itu sedemikan jelas aku dengar, dan akupun berpikir bahwa jelas rumah itu belum pada tidur penghuninya, hitung2 aku mau minta tolong pinjam alat2 atau apalah yg bisa membanru menghidupkan motorku, akupun menuju sumber suara dirumah itu,

Dan setelah aku dapakan sumber suara tangis itu , aku ketuk rumah itu yang bangunannya dari separoh tembok dan dinding bambu,
Assalamu'alaikum, ucapku.., tak ada jawaban, ku-ulang sampai 3 x , baru dapat jawaban.

Wa'alaikumsalam Wr Wb, suara perempuan 1/2 baya ..,
Seketika aku tertegun, berpikir macam2, ada takut timbulkan fitnah macam2 dari para tetangganya, akupun bilang, Ma'af Bu mengganggu, saya pamit aja,
Dan Ibu itu bilang, gak apa apa Pak, memang ada perlu apa ?? katanya,
Ma'af Bu, motor saya mogok, tapi ahhh gak usah dibahas Bu, kalau boleh tau kenapa anak2 Ibu kok menangis terus mulai tadi, apa sakit ??? tanyaku..
Ibu itu diam gak jawab, hanya menoleh ke arah anak2nya, dan melihat tungku yg apinya lagi surut, dan aku melihat dari luar rumah saja, namun kelihatan seisi rumahnya, krn ruang tamu dan dapurnya jadi satu ruangan, Subhanalloh ... gumamku..,

Aku lihat wajah ibu itu menunduk, krn agak gelap , aku gak tahu persis,
tiba2 Ibu itu berkata,
Anak2ku menangis bukan krn apa Pak, tapi karena kelaparan, sejak saat berbuka tadi hanya minum air putih saja, dan sampai segini malam belum ada yg kami makan,
Ya Alloh ... hampir meledak perasaan ini, namun aku tahankan,
dan aku tanya lagi : terus yang Ibu masak itu apa ?
Itu batu bata Pak , aku rebus untuk menghibur anak2ku agar bisa tidur,
Subhanalloh .... , dan tanpa pikir panjang aku balik ke motorku yang mogok tadi, dan aku ambil berkat ( oleh2 ) dari acara undangan tadi, dan aku berikan ke Ibu tersebut, Terimakasih Pak..
Terimakasih Pak.. Terimakasih Pak... ber-ulang2 ibu itu berkata,
sama sama Bu, jawabku... dan akupun langsung pamit tanpa melihat bagaimana reaksi selanjutnya dirumah itu, dan saat aku pulang, akupun meninggalkan selembar uang yg satu2nya aku punya saat itu, nggak banyak cuma Rp. 50.000,-

Sesampai aku di motorku yang mogok itu, aku diam cukup lama, merenung , berdo'a dan menyikapi semuanya dari apa yg terjadi saat itu, lalu aku pun menstarter motorku,
Alhamdulillah ... entah apapun maknanya, motorku langsung saja bisa nyala kembali, normal seperti sedia kala, dan akupun melanjutkan perjalanan pulang, dan selama perjalanan pikiranku juga melambung kemana mana, mencoba memaknai. tapi tetap saja masih dalam kebingungan, dan hanya Alloh SWT, Yang tahu dibalik misteri ini,
Hingga paginya aku kembali ke Desa itu, menemui Kepala Desa tersebut, dan menindak lanjuti kejadian semalam, mencoba urun rembug pada kondisi soal " Kelaparan diatas Kelaparan " dengan tidak menyalahkan ini dan itu. 





Kisah : Gim Mao Enjoy.



Selasa, 18 Juni 2013

MASIH TETAP MANUSIA


Kebahagiaan masih jadi janin,
Tapi Pedih sudah beranak-pinak perih,
Kerlap kerlip cahaya hanyalah perayaan kekalahan,
bertahan hidup dari benih keyakinan yang nyaris layu.
Keraguan untuk membuktikan bahwa keyakinan bisa dipercaya,

Harus tegap lurus-lurus, terobos segala semak belukar interupsi,
menggapai pelataran masa depan, meski sampai ruh membeku,
Sebab walau manusia terus berharap,
Dirinya masih manusia ................

MENGUATKAN LANGKAH.


Akankah kau datang mengenakan pakaian yang serba hitam ?
Dan membawa serangkai bunga kemuning.
Tahukah kamu Kemuning yang kau tanam telah rindang.
Sedang aku terpasung di bawah nisan BATU kenangan .
Kukuatkan langkah ke depan cahaya tanpa gerhana
Agar ku tak terbenam dalam kubang nestapa yg tak terperikan.
Aku harus lebih kuat dari seluruh peristiwa,
karena hakikatnya, hidup adalah perjalanan panjang,
yang hanya dapat ditaklukkan dengan kekuatan jiwa yang utuh.