Let Us together .........
The Golden morning brekas,
All the Earth,
All the Air,
Of Love pleasure speaks,
Teach time arms than to embrace ...
And mix Our Souls in mutual bliss,
Let Us together .........
The Golden morning wastes,
While the Sun from his sphere,
His Fiery arrow casts,
Making all the Shadows Fly,
Playing and Running in the Sky ..............
Senin, 30 Juli 2012
OUR SOULS IN BLISS TOGETHER
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Cinta Kasih,
Puisi Bahasa Inggris
Minggu, 29 Juli 2012
NGAJI.
------------------------------ ----------------------------------------------------------
Smoga kita semua masih bisa punya senyum yg nikmat,
Meski bukan mengharap pahala namun inginkan Syafa’at & Rahmat,
Karena bukankah kita harus berikhtiyar dan bermunajat,
Maka berpandai pandai kita berharap dan terus berSholawat
ada imam ada makmum mengarungi Khidmat.
RESAH GUNDAH Menjelmakan GELISAH MEMBASAH.
Silaturrohim |
------------------------------ ------------------------------ --------------------------------------------------------
Ada yg berkabung menjamasi lentik bulu matanya dgn derita,
Padahal akan mampu memahat sebuah relief-relief kehidupan,
Fahamlah ....bahwa kesedihan tak selamanya memilukan,
Dan penderitaan itu selalu ada dan mungkin akan terus ada,
Maka tak usahlah membiarkan kelabu menutup kalbu,
Karena setiap saat dapat melakukan suatu perjalanan suci,
Kegelisahan dan kesedihan suatu sifat Manusia,
Dimanapun manusia dalam suka duka ada resah yg menggelisahkan.
Rasa itu ada dialami manusia di dunia maupun di akhirat,
Hingga terhalangnya ia melihat Allah sebab terhijab gundah.
Tetapi ,kegelisahan dan ketakutan manusia,
Tak perlu jadi penghalang untuk ibadah yang tekun nan khusyu’.
Karena dgn ibadah itu, kita mencapai tingkat keimanan,
Sehingga mata hati kita akan bisa menjadi terang.
Karena NUR ILLAHI memantul ke dalam hati dan jiwa.
Adalah matahari terasa tenggelam, bila hari telah Malam,
Namun Mata hati tak pernah terbenam, meski hari telah kelam,
Sebab hatinya bersih, sehingga tumbuh ketenangan,
Dan hilanglah kegelisahan dalam jiwa.
Maka dgn kuat iman, si hamba tak perlu sedih gelisah di sgala hal,
karena iman telah menempanya menjadi hamba yang sabar dan tabah"
Di ujung pena disela kita bercumbu dengan sajadah,
Pada malam-malam yang menyembunyikan cinta,
Menenggak sajak-sajak perenungan buatan kita sendiri,
Hingga terlentang dan menyajak-kan nama diri di nisan.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Galau,
Puisi Islami,
Puisi Kesedihan,
Puisi Ngaji,
Puisi Renungan,
Resah
Senin, 23 Juli 2012
MERENUNGI EPISODE DIRI.
------------------------------ -----------------------------------------------
Dalam getaran Ashar, hati jiwa kubuka lebar-lebar,
Tak ingin kubiarkan dengan kehampaan,
Meski juga masih mencari dalam do'a pengharapan,
Dalam masuk pada Bulan sucinya bulan bulan,
Ohhh Ramadhan..yg hadirnya membawa kebahagiaan,
Walau hadirnya 1 bulan sesaat,
Tapi membawa hadiah keberkahan yg amat Dhasyat
Yaa Syahrul Mubarrak................
Meski tak semua diri mau sadar akan hadirnya,
Walapun masih banyak yg menyia-nyiakan hadirnya,
Namun tak sedetikpun aku mengabaikannya,
Sebab kuingin merasakan indahnya KeagunganNYA,
Yaa Rohman…Yaa Rohim…Yaa Malikul Qudus…
Yaa Kabir… ya Ghofur…Yaa Rabb,
Sungguh,............Hanya di tangan-Mu,
Hamba tambatkan semua harapan,
Ya Allah, Ya Ghoffar...
Sebelum hamba semuanya menjadi sia-sia,
Terimalah kembali Tobat ini...
Sucikan kotornya jiwa ini...
Ridhoi semua langkah di sisa usia ini...
Ijinkan aku pulang kelak ke Rumah-Mu,
Di sisi Singgasana-Mu, dalam dekapan KasihMU,
dan belaian Fitrah-Mu... amin Yaa Robbal'alamain.
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Bulan Suci,
Puisi Islami
MERENGKUH CAHAYA 1000 BULAN.
Mengusahakan ...Usaha ...Berusaha ......
Aku menjaga Telinga dan Mata dari goda yg menggoda,
Kujaga Mulut dari dusta agar aroma Kasturi terasa,
Kujaga Hati agar tidak lalai dan tak mudah nuruti amarah,
Kujaga ketat pikiran dari rasa lelah dan nafsu2 angkara,
Tidak sekedar Lapar Dahaga melemah lemah,
Karena sdh niat tekad tuk membakar Dosa- dosa,
Dosa di Kepala, dosa di Urat Darah, dosa di Jiwa Raga,
Hingga memungkinkan dapat membilas diri dari nista,
Lenturkan hati, mengharap keberkahan hikmah hikmah,
Menyala cahaya mata menembus ke alam pasrah,
Merambah merasuk ke dalam kedamaian,
Meski timbul tenggelam dalam gelombang iman,
Dan kepuncak hening kesunyian CINTA berjalan,
Menatap INDAHnya ANUGERAH limpahan KEBERKAHAN,
Sejuknya Ohhh....RAMADHAN yang MENENTERAMKAN ...
Indah senyum hati bersatu dalam lipatan2 CAHAYA 1000 BULAN.
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Ramadhan
Sabtu, 21 Juli 2012
SAHUR,,,,SAHUR...SAHUR
M -eski dengan bahan seadanya yg ada di dapur,
A -ku harus memasak buat makan sahur,
S -ejumlah bumbu yg didapat dari penjual sayur,
A -kan kujadikan masakan dgn racikan campur campur,
K -uharap menjadi santapan nikmat penuh syukur,
B -umbu2 dan bahan kuracik dengan cermat,
U -ntuk tercipta rasa terpadu yang lezat,
A -da diujung lidah nanti terasa amat nikmat,
T -ercapailah rasa yang pas dan akurat,
S -eperti nasib dan waktu
A -tau bagai bahan dan bumbu,
H -al ikhwal ada perselisihan antara wajan dan takaran itu,
U -ntuk itu boleh ditambah atau dikurangi agar selaras utuh,
R -asa akan tercapai seiring niat iklhash dari dalam kalbu....
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
A -ku harus memasak buat makan sahur,
S -ejumlah bumbu yg didapat dari penjual sayur,
A -kan kujadikan masakan dgn racikan campur campur,
K -uharap menjadi santapan nikmat penuh syukur,
B -umbu2 dan bahan kuracik dengan cermat,
U -ntuk tercipta rasa terpadu yang lezat,
A -da diujung lidah nanti terasa amat nikmat,
T -ercapailah rasa yang pas dan akurat,
S -eperti nasib dan waktu
A -tau bagai bahan dan bumbu,
H -al ikhwal ada perselisihan antara wajan dan takaran itu,
U -ntuk itu boleh ditambah atau dikurangi agar selaras utuh,
R -asa akan tercapai seiring niat iklhash dari dalam kalbu....
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Agama,
Puisi Kata,
Puisi Puasa,
Puisi Ramadhan
Rabu, 18 Juli 2012
Dalam jiwa yg menyimpan kesengsaraan dalam senyuman,
Yang menangis dalam bathin yg dibalut tawa kesepian,
karena dicemo'oh,
diabaikan,
disingkirkan,
ditinggalkan,
tak dihiraukan,
hingga susah ketemu dengan arti keadilan,
meski banyak pujian yg terasa semakin menindas,
Anganpun mengajak istirah ...
bertamu ke kedalaman lubuk hati,
mengendap rapikan menata hati...
ahhhh ....
sejenak menarik nafas dalam dalam,
untuk menata hati temukan kesalahan,
untuk meneguhkan kebenaran kebenaran....
dan berjuang terus dirana kesabaran,
Kembali pada masa...yang membuat janji,
Berusaha tabah seperti waktu,
yang melangkah pelan tapi pasti,
dengan langkah tulus berdasar nurani,
meski dijamu luka, dalam ingin tabir gelap terbuka,
Keterpurukan dikebekukan penderitaan jiwa,
Bukan menjadi akhir lelakon hidup,
Karena langkah masih panjang,
Kadang ter-engah engah fikirku,
Oleh komentar komentar yang berjalan,
Merasuk dan merambah angan.
Lalu kunikmati saja.
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Yang menangis dalam bathin yg dibalut tawa kesepian,
karena dicemo'oh,
diabaikan,
disingkirkan,
ditinggalkan,
tak dihiraukan,
hingga susah ketemu dengan arti keadilan,
meski banyak pujian yg terasa semakin menindas,
Anganpun mengajak istirah ...
bertamu ke kedalaman lubuk hati,
mengendap rapikan menata hati...
ahhhh ....
sejenak menarik nafas dalam dalam,
untuk menata hati temukan kesalahan,
untuk meneguhkan kebenaran kebenaran....
dan berjuang terus dirana kesabaran,
Kembali pada masa...yang membuat janji,
Berusaha tabah seperti waktu,
yang melangkah pelan tapi pasti,
dengan langkah tulus berdasar nurani,
meski dijamu luka, dalam ingin tabir gelap terbuka,
Keterpurukan dikebekukan penderitaan jiwa,
Bukan menjadi akhir lelakon hidup,
Karena langkah masih panjang,
Kadang ter-engah engah fikirku,
Oleh komentar komentar yang berjalan,
Merasuk dan merambah angan.
Lalu kunikmati saja.
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Air Mata,
Puisi Asmara,
Puisi Galau,
Puisi Hati,
Puisi Jiwa
Senin, 16 Juli 2012
HARUSKAH BOTAK BUKITKU -----------------------------------------
Indahnya pagi sudah gugur
Terik matahari tampak kabur
Sebentar lagi akan disongsong keranda senja berbaur,
Dan Udara angin angin datang sempoyongan menghibur,
Ada pohon menjatuhkan bunga dan daun2nya,
Bahkan buahnya melepaskan diri dari tangkainya,
Jatuh menggelinding lerai luruh ke bening sungai
Sebelum sempat tersungkur ke batu kali .....
Seekor burung menangkapnya itu buah yg berisi ratusan biji ....
Dibawanya terbang bersama taufan ke jalanan bukit bukit,
Diserahkan pada waktu , untuk disemaikan,
Dienyahkan kejantung tanah sesaat diam,
Hingga semi dengan awali tangisan akar2 mudanya,
Merangkak menembus bumi, hingga jadi pohon2 menjulang tinggi,
Kokoh tegar meski disabit petir dan dijurus badai,
Dicengkeramnya bumi dgn akar2nya bagai ingin menulis puisi,
Ketika dibelakang kesempatan, ada gerigi baja dari jagal jagal.
Dengan rakusnya tega membacok memenggal ....
Pohon pohon terkulai merembeskan air mata...
Satu satu pergi sebelum saatnya tiba ............
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Bukit,
Puisi Hutan,
Puisi Jagal,
Puisi Merana,
Puisi Rimba,
Puisi tebang Liar
Kamis, 12 Juli 2012
CURHAT JIWA
Dalam semua gerak aku terdiam seakan terkunci,
Semuanya terasa tertahan menggumpal di hati,
Yang rasanya pahit, kecut dan sepet silih berganti….
He he he he .. tak apalah smua kutelan dgn enjoy ...
Aku hanyalah debu ...
Dibanting kemana saja oleh angin ...
Dan lemah selemah2nya yg hny ikut tiupan saja,
Ditabrak oleh siapapun dan apapun,
Di injak, digilas, dihempaskan ....
Tak apalah ...aku rela ....
Yang pasti aku bahagia ...
Karena aku pernah kau panggil "kasih "
Meski mungkin sekarang kau artikan sbg "kisah "
Apalah daya diri ini, krn aku bukan orang yg berpunya,
Pada aku hanya bisa diam dalam gerak jiwa,
Menunggu yang mau menerimaku apa adanya ...
Dan kuselalu menghormatinya .........
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Semuanya terasa tertahan menggumpal di hati,
Yang rasanya pahit, kecut dan sepet silih berganti….
He he he he .. tak apalah smua kutelan dgn enjoy ...
Aku hanyalah debu ...
Dibanting kemana saja oleh angin ...
Dan lemah selemah2nya yg hny ikut tiupan saja,
Ditabrak oleh siapapun dan apapun,
Di injak, digilas, dihempaskan ....
Tak apalah ...aku rela ....
Yang pasti aku bahagia ...
Karena aku pernah kau panggil "kasih "
Meski mungkin sekarang kau artikan sbg "kisah "
Apalah daya diri ini, krn aku bukan orang yg berpunya,
Pada aku hanya bisa diam dalam gerak jiwa,
Menunggu yang mau menerimaku apa adanya ...
Dan kuselalu menghormatinya .........
Mohon kritik dan Saran ,,, atas tulisan2ku ..
Silahkan bebas berkomentar.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Curhat,
Puisi Jomblo,
Puisi Kesendirian,
Puisi Rindu,
Puisi Sepi
Rabu, 11 Juli 2012
Malam mulai merasa letih menyabitkan gelapnya,
Yang merayap lamban pada dinding-dinding rasa,
Malam akan menggiring kita samapai ke ujung pagi,
Melesat begitu saja, yg kadang tak menyisakan kabar apapun tentangmu.
Dan sepi tak juga habis kutenggak jua,
Musim melahirkan semi , seramai binar yang kita kejapkan.
Dan aku harus belajar ikhlash dan rela kehilangan sesuatu,
Agar tunai lunas semua beban yg menggrogoti usiaku,
Dengan begitu, aku ingin menjadi dermaga bagi suatu kepergian,
dan menjadi muara bagi suatu kepulangan.
Adakah Rasa kita terlahir kembali ... ????
Yang merayap lamban pada dinding-dinding rasa,
Malam akan menggiring kita samapai ke ujung pagi,
Melesat begitu saja, yg kadang tak menyisakan kabar apapun tentangmu.
Dan sepi tak juga habis kutenggak jua,
Musim melahirkan semi , seramai binar yang kita kejapkan.
Dan aku harus belajar ikhlash dan rela kehilangan sesuatu,
Agar tunai lunas semua beban yg menggrogoti usiaku,
Dengan begitu, aku ingin menjadi dermaga bagi suatu kepergian,
dan menjadi muara bagi suatu kepulangan.
Adakah Rasa kita terlahir kembali ... ????
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi Dingin,
Puisi Galau,
Puisi Malam,
Puisi Rindu,
Puisi Sepi,
Puisi Sunyi
Selasa, 10 Juli 2012
MENANAM POHON DIKEBUN KITA. ------------------------------------------
Selasa ini aku bertekad untuk tanam segala yg berguna,
tiada keraguan kpd memberikan bumi sebatang pohon,
Kelak nanti kami mendapat mahligai dari yg tertanam,
Smoga membawa berkah dari sebatang tancapan,
Menanti dalam menumbuhkan rimba asrinya jiwa ,
Agar Terasa indah, terasa nyaman terasa keteduhan,
Aku disini menunggumu ... tak berharap ada kegersangan,
Semoga ini menjadi harta warisan untuk anak cucu kami...Amin
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Hutan,
Pohon,
Puisi Alam,
Puisi Menanam
DAMBA-PERMOHONAN
Khayalan...Memimpikan, mendambakan ....Cahaya ,
Cahaya dalam arti kesejahteraan kehidupan ...
Keserasian hidup, ketertataan hidup, kesehatan hidup,
Beriring permohonan do'a2 kepada Yang Maha Pemberi Hidup,
Membumbung secara vertikal tanpa tanggung tanggung,
Jangan sampai kecantol di kelabunya mega2 ilusi psikotropika,
Kita terus lewati menerobos lurus keatas ....
Agar sampai kepada Yang Maha Tinggi ...
Sehingga... dambakan kita, angan2 kita, khayalan2 kita,
menjadi do'a do'a yg dikabulkan oleh Yang Maha Menciptakan Hidup.
dengan tiket Istighfar memohon ampunan untuk menghadap kepadaNYA.
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Angan angan,
Do'a. Permohonan,
Puisi : Renungan,
Puisi Akhirat,
Puisi Harapan
Senin, 09 Juli 2012
BUIH RINDU DI SAMUDRA CINTA
Apakah pernah engkau merasa dan mengetahui..??,
Saat hari telah malam sampai kembali pagi siang sore hari,
Selalu kuanyam kesabaran hny untk sebuah penantian???
Bahkan Sajak Puisiku acap kali mendongeng tentangmu,
Sering pula dalam tidurku selalu dikirimi mimpi2 keindahan,
Namun hingga detik ini, aku hanya bisa menunggu.......
Karena Tuhan telah memberiku kekuatan untuk penantian,
ya menunggu....menunggu, dan kutunggu ..............
Walau penantian amatlah panjang, dan meski hny berbuah kehampaan,
Aku sudah memikirkan semuanya, bagai siang memikirkan kegelapan.
Meskipun ini membuatku kesesakan,namun kuracik dgn ke -enjoy-ian,
Sebab bagaimanapun juga selalu pernah ada indah kenikmatan....
Seperti malam malam yang acap bercengkerama dengan sepi.
Salahkah dengan penantianku....???
Karena yang kutahu ...aku hanya mencintai cinta yang Tuhan beri,
Meskipun cinta di dunia ini tidak memberikan pertemuan.
Aku berharap CINTA SEJATIku kepada TUHAN bisa Kasembadan.
Kepada esok aku berharap menanti,
Melangkah demi sedikit ke arah mengerti,
Sampai mengantar aku pada lorong jalan mati tak berpenghuni,
Dan bertanya pada langit atas prasangka kiriman surgawi,
Menapaki diam bergumam, tangis duka lara, tawa suka hari2,
Tersungkur dalam hening syukur,
Sujud bergantung pada iman,
Dalam isak panjatkan keinginan,
Dalam sesak keluh haturkan pinta,
Rasa itu aku namai do'a ......
“Menuju pelabuhan kasihNYA
Terapung dalam anugrah luas tanpa batas”
Label : Puisi, Lukisan, MultiBisnis, Relief Taman,
Puisi : Renungan,
Puisi Asmara,
Puisi Rindu,
Puisi Rindu Illahi
Langganan:
Postingan (Atom)