Yang menangis dalam bathin yg dibalut tawa kesepian,
karena dicemo'oh,
diabaikan,
disingkirkan,
ditinggalkan,
tak dihiraukan,
hingga susah ketemu dengan arti keadilan,
meski banyak pujian yg terasa semakin menindas,
Anganpun mengajak istirah ...
bertamu ke kedalaman lubuk hati,
mengendap rapikan menata hati...
ahhhh ....
sejenak menarik nafas dalam dalam,
untuk menata hati temukan kesalahan,
untuk meneguhkan kebenaran kebenaran....
dan berjuang terus dirana kesabaran,
Kembali pada masa...yang membuat janji,
Berusaha tabah seperti waktu,
yang melangkah pelan tapi pasti,
dengan langkah tulus berdasar nurani,
meski dijamu luka, dalam ingin tabir gelap terbuka,
Keterpurukan dikebekukan penderitaan jiwa,
Bukan menjadi akhir lelakon hidup,
Karena langkah masih panjang,
Kadang ter-engah engah fikirku,
Oleh komentar komentar yang berjalan,
Merasuk dan merambah angan.
Lalu kunikmati saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar