PEDANG ASMARADANA.
Usaha ku mencari kunci dengan sejalannya masa,
Kuterbius dalam lara dan terpenjara dalam Rasa,
Merengek mencari tahu memaksa secuil pinta,
Apakah linangan cinta ini kau terima dng lapang dada ?
gaduh setengah kehendak kaki menginjak,
bumi begitu basi berlendir puisi,
selaksa bulan kehilangan warna,
seperti riak jeram berpaut keras,
tak bersisa, meninggalkan hening dan bening,
lalu, siapa lagikah yang menghadirkan ceria di kala senyap...?
Dan aku bercermin mawaskan diri,
Mencari cahaya semilir tahta,
Dan kutemui pedang jelma kupanggul,
isyarat pinta kepadamu, bunuhlah aku dg pedangku,
Tapi jangan kau bunuh aku dengan Cintamu,
begitulah kata adalah senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar