Berkicau kabar burung dan melenakan yg diberi berita, sampai murung,
Hingga berimbas agak kejam bagi yg menjadi bahan kabar burung,
Halusnya pembawa kabar burung mungkin ingin jadi parasit cinta aji mumpung,
Dgn menebar jala tipuan jaring cinta kpd jiwa polos yg mungkin sdg linglung,
Penebar kabar burung senangkan diri dgn lukai hati sesamanya tanpa hitung,
Mengoyak-ngoyak semuanya hingga kocar kacir menggelundung,
Tanpa alasan, hari-hari terdengar kabar burung kepakkan sayap2 prasangka,
Memupuk tumpuk tumpukan salah paham dan salah duga,
Menyebabkan sesamanya memakan resah, tertindih ragam tanya,
Wahai ..Burung pembawa kabar burung ...
Disana ada Gunung Karma yang masih menggaung,
Dan siap menggelontor maut yang mengepung,
Ingatlah ... bercerminlah .... rabalah hati dan jantung,
Sebelum mengkusamnya matahati yg terselubung,
Hingga sesal tanpa batasan waktu tak ada rampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar