Minggu, 19 Agustus 2012

TERDAKWA OLEH SENI RINDU

_______________________________________
Pada peradilan meja puisi,
Debat bathin mimpi tentang sepi,
Yang diajukan oleh malam dingin sunyi,
Dan diterpa terik panasnya pagi siang hari,
Kita ikuti syair dengan teropong hati,

Sabar dan tenang, pelan saja dlm pengejawantahan,
Sambil menunggu saja langit malam dan rembulan,
Walau kita rasa waktu berangkat jalan lamban,
Seyogyanya kita tuang secangkir kopi di atas nampan,

Waooo, dgn tulus hatimu, lembut kau katakan pdku,
Melukis dan menulis saja .........katamu,
Jangan ada tersedu pilu dalam menanti rindu,
Lalu aku menerawang ke bias mengukir ragu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar